http://picasion.com
.

3:10 PM
0
Siapa yang tak suka musik? Kayaknya gak ada deh yang benar-benar tidak suka musik, karen kalaupun ada yang gak suka musik tapi menyukai musik yang lain. Misalkan ada yang tidak suka Metal tetapi tidak menyukai musik pop, ada yang tak suka musik Rock tapi menyukai musik pop, bahkan ada yang tak suka musik pop, rock dan metal tapi suka dengan musik nasyid, sebuah aliran musik mirip lagu-lagu melayu yang membawakan musik dan lirik Islami, dan contoh lain-lain sebagainya.


Dari sekian banyak jenis musik yang ada, saya menemukan dua jenis musik yang menurut saya  sangat berpengaruh bagi penggemarnya, jenis musik ini adalah musik Dangdut dan Undergrounds. Dangdut, siapa yang tak tau dengan jenis aliran musik ini? Sebuah jenis musik yang banyak disukai tua muda, laki-laki perempuan bahkan anak-anak juga. Begitu juga dengan jenis musik Underground, jenis musik yang didalamnya terdapat berbagai jenis aliran musik, ada Hard Core, Black Metal, Heavy Metal, death metal dan lain-lain. Penggemarnya sama banyak, tapi untuk jenis musik ini lebih didominasi oleh anak muda, mulai dari usia sekolah, SD, SMP, SMA dan mahasiswa juga usia-usia dewasa lainnya.

Disinilah permasalahannya, dua penggemar musik ini punya cara sendiri mengekspresikannya atau menikmatinya. Penggunaan minuman beralkohol kerap dilakukan oleh para penggemarnya ini. Meski prilaku ini tidak semua dilakukan oleh penggemar yang lain, tapi prilaku buruk ini selalu terjadi di tiap-tiap pegelaran acaranya.

Pernah saya saksikan sendiri, ada beberapa orang penggemar musik underground yang silih berganti mendatangi kios jamu disuatu tempat (maaf, dirahasiahkan), untuk membeli minuman beralkohol itu. Loh, kok tau dari mana kalau itu minuman beralkohol? Terus terang saya penasaran dengan keadaan waktu itu, lalu saya dekati kios itu. Dari percakapan mereka saya dapat mengetahui bahwa benar mereka membeli minuman beralkohol. Tidak dari situ saja, saya dapat info dari orang-orang yang kebetulan juga kesehariaannya ada disekitar kios jamu itu, atau orang yang memang rumahnya di situ. Dari sumber-sumber itu, menunjukkan bahwa peredaran minuman beralkohol ini ternyata masih dijual bebas dengan sembunyi-sembunyi dibalik kios jamu-nya.

Saya tidak tau apakah teman wanita yang juga ada disitu ikut meminum minuman itu? Karen disetiap kelompok kecil mereka, wanita selalu ada. Biasanya dalam kelompok itu sangat kuat rasa solidernya antar temannya itu. Kabarnya juga, kalau kelompok kecil itu suka mengadakan pesta semacam perayaan kebahagian yang telah dicapai oleh kelompok itu. Itupun tidak semua kelompok yang melakukan. Dalam pesta itu dihadiri tidak hanya laki-laki tapi juga wanitanya, ada yang berstatus pacarnya atau teman kumpulnya. Pernah terlontar dari seorang wanita penggemar musik itu, mereka mengatakan bahwa seks adalah hal yang biasa mereka lakukan. Terkadang karena statusnya sebagai pacar, mereka lakukan dengan dasar suka sama suka. Atau dilakukan dengan teman kumpulnya tadi karena pengaruh minuman beralkohol dan berpesta.

Beginilah pengaruh prilaku buruk Barat mengajari anak muda Indonesia. Mereka lakukan dengan tanpa beban dosa dan rasa bersalah. Mereka tidak sadar bahwa prilaku buruk ini merugikan dirinya juga orang lain. Yang lebih dirugikan adalah si wanitanya, sudahlah kegadisannya direnggut, harga diri hilang, stress dan putus asa akan menghampiri. Bagaimana dia dilingkungan dan masyarakat ditetangga? Atau malah menjauh dari lingkungan tempat tinggalnya karena malu dan memilih hidup bebas di luar rumah.

Kembali ke peredaran minuman beralkohol tadi, menginagat peredarannya yang dijual bebas di kios-kios jamu, yang disamarkan dari pengadaan minuman beralkohol, ini menunjukkan bahwa pihak berwajib tidak serius menangani memberantasnya. Tidak diberantas dengan tuntas.  

0 komentar:

Posting Komentar

ThankYou for YouTube